Produktivitas merupakan kata kunci di dalam
keunggulan dan mempertahankan efisiensi sebagai industri kelas dunia, karena di
dalamnya memiliki 3 unsur penting berupa efisiensi
dalam pengelolaan sumber daya yang dipakai, efektivitas dalam pencapaian hasil-hasil pekerjaan (output)
dengan tingkat kualitas yang
diinginkan.
Ini merupakan “ the will” dan “effort”
untuk meningkatkan mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok lebih baik dari hari ini untuk stakeholder, karyawan, pelanggan, lingkungan
maupun masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mencapai hal tersebut di atas,
berbagai sistem manajemen modern diadopsi dan diterapkan, seperti; Just in Time
(JIT), Total Productive Maintenance (TPM), SMK3, Six Sigma, Balanced Scorecard,
Malcolm Baldrige, ISO 9000, ISO 14000, ISO 22000, SMP, Proper, dll semakin
banyak diadopsi oleh perusahaan untuk diterapkan dalam rangka mencapai kinerja
mutu, produktivitas dan efisiensi yang tinggi.
Dalam menerapkan berbagai program
peningkatan kinerja baik mutu, produktivitas, efisiensi, dsb pada era modern
ini perusahaan dihadapkan pada isu-isu lingkungan dimana dalam mencapai kinerja
mutu, produktivitas dan efisiensi, masalah lingkungan juga harus mendapat
perhatian yang serius baik atas inisiatif, niat baik dan kesadaran dari
perusahaan sendiri maupun untuk memenuhi tuntutan-tuntutan internal dan
eksternal perusahaan terkait isu-isu lingkungan.
Salah satu program yang menggabungkan
produktivitas, efisiensi dan ramah lingkungan adalah Green Productivity.
Green
Productivity adalah upaya pengelolaan lingkungan yang
dikembangkan berdasarkan konsep-konsep “up of pipe”. Program ini
menitikberatkan pada proses produksi yang ramah lingkungan dimana proses
produksi dijalankan secara prima dalam mencapai kinerja produktif, efisien dan
ramah lingkungan dengan penggunaan sourcing yang optimal dan
meniminalkan non product oputput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar